Tentang Globalisasi
Pendorong Perubahan ke Arah Globalisasi
Dalam proses globalisasi yang berjalan cepat seperti sekarang ini, terdapat beberapa kekuatan pendorong perubahan ke arah globalisasi.
Faktor pendorong itu adalah sebagai berikut :
- Produk nasional kotor tumbuh dan meningkat dengan cepat, terutama di negara-negara maju.
- Bersamaan dengan perkembangan-perkembangan ini muncul faktor yang bertindak sebagai pemicu, yaitu perubahan yang cepat atau revolusi dalam teknologi komunikasi.
- Kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan-perusahaan besar berskala global.
Arti Penting Globalisasi Bagi Indonesia
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia tak lepas dari kerja sama dengan negara lain. Dengan demikian, globalisasi mempunyai arti sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara.
Beberapa fenomena penting abad globalisasi adalah liberalisme/pasar bebas, seperti AFTA dan APEC. Mau tidak mau kita harus menghadapi liberalisme yang dimulai pada permulaan abad XXI. Selain masalah politik dan ekonomi, liberalisme juga telah mendorong dunia pendidikan mendapatkan dampak, baik langsung maupun tidak langsung.
Politik Luar Negeri Dalam Hubungan Internasional di Era Globalisasi
Pengertian politik luar negeri Indonesia dalam ditemukan dalam pasal 1 ayat (2) UU nomor 37 tahun 1999 kentang hubungan luar negeri yang menjelaskan bahwa politik luar negeri Indonesia adalah kebijakan, sikap dan langkah pemerintah RI yang diambil dalam melakukan hubungan dengan Negara lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.
Politik luar negeri Indonesia dilaksanakan berlandaskan pada pancasila dan UUD 1945, Pembukaan UUD 1945, khususnya pada alinea II dan IV.
Tujuan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif menurut Drs. Moh. Hatta adalah :
- Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan Negara
- Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran-rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan/dibuat sendiri.
- Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membanggun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlakukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat
- Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam pancasila, dasar dan falsafah Negara RI.
- Meningkatkan kualitas SDM
- Memelihara, melestarikan dan memanfaatkan SDA
- Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
- Pemerintah membuat perangkat hukum yang berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi
- Pemerintah berperan sebagai produsen
- Pemerintah sebagai komunitas dalam perekonomian
- Masyarakat menanggapi apa yang dilakukan pemerintah dengan tindakan nyata
- Menumbuhkan semangat nasionalisme
- Menanam dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
- Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Mempertebal keimanan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari
- Mewujudkan supremasi hukum
- Penyelenggara pemerintah Negara yang bersendikan pada demokrasi
- Penyelenggaraan perlidungan hak asasi manusia adalah bahwa hak-hak rakyat/warga melalui penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh UU, aparat penegakan hukum, sarana dan prasarana, masyarakat dan budaya.
- Penyelenggaraan pemerintahan yang didasarkan pada prinsi transparan / keterbukaan.
- Memiliki rasa tertarik dan peduli terhadap kejadian-kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional maupun global
- Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia
- Bersifat terbuka dan mau menerima setiap pembaruan yang konstruktif
- Mempu menyeleksi informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita
- Bersikap arif dan bijaksana terhadap isu-isu global yang berkembang di tengah masyarakat dengan mengendalikan diri untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan tercela atau yang melanggar norma-norma dalam masyarakat
- Selalu belajar dengan tekun, rajin dan bersungguh-sungguh dengan berupaya untuk meningkatkan keterampilan, serta pengetahuan informasi dan teknologi sehingga kelak dapat menjadi SDM yang handal untuk kemajuan negaranya. Artikel tentang Globalisasi
Sejarah Globalisasi
berikut inilah sejarah globalisasi tentang sejarah globalisasi artikel sejarah globalisasi - Sejarah globalisasi oleh banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M.
Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Berkas:Mcdonalds oslo 2.jpg Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia.
Berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia.
Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur (Sejarah Globalisasi)
Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Berkas:Mcdonalds oslo 2.jpg Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia.
Berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia.
Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur (Sejarah Globalisasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar