Kita mengenal banyak sekali macam macam bom dan juga Banyak sekali cara merakit dan membuat Bom, tapi disini saya tidak akan menjelaskan cara merakit bom, karena saya sendiri tidak bisa membuat bom, mungkin yang sudah terlanjur melakukan Googling (mencari di google) dengan kata kunci cara membuat bom atau cara merakit bom adalah orang-orang yang mempunyai jiwa teroris hahahaha. Sebagai gantinya, disini ada saya kutip dari indosiar.com yang berjudul Macam-macam Bahan peledak, sebagai ganti kekecewaan pembaca karena tidak menemukan cara membuat bom. Disana disebutkan bahwa Berdasarkan kompisisi bahan peledak dibedakan menjadi bahan peledak campuran (BPC) dan bahan peledak senyawa. Sementara itu berdasarkan kegunaannya, bahan peledak dibedakan sebagai :
1. Pembakar dan Bahan Peledak Impuls – Kategori ini menempatkan bahan peledak sebagai pencetus ledakan senjata, roket dan misil, serta torpedo. Hasilnya merupakan kebakaran dan masuk kedalam jenis BPR.
2. Bahan Peledak Perusak – Kategori ini menempatkan bahan peledak sebagai alat perusak. Dimanfaatkan sebagai bagian atau keseluruhan dari ranjau, bom, misil dan hulu ledak torpedo.
3. Bahan Peledak Pemicu – Untuk menghasilkan sebuah ledakan, dibutuhkan energi dalam bentuk tertentu. Bagian pembakar akan dipicu oleh pemantik api, hingga hasil bakaran akan membuat bahan peledak menghasilkan ledakan yang dahsyat. Alat yang digunakan untuk memantik api disebut “primer”. Sementara alat yang memicu reaksi ledakan disebut sebagai “detonator”
4. Bahan Peledak Pendukung – Kategori ini memasukkan bahan peledak sebagai alat pembakar yang relatif tidak sensitif dan membutuhkan bantuan untuk menghasilkan reaksi ledakan. Bahan Peledak Pendukung beserta alat pembakarnya disebut sebagai pemicu ledakan dan terdiri dari materi penghasil api yang mampu menyelimuti bagian pembakar. Istilah Booster diberikan kepada Bahan Peledak Pendukung yang digunakan bersama-sama dengan Bahan Peledak Perusak dan menghasilkan jenis bahan peledak yang sangat sensitif.
5. Substansi Piroteknik – Substansi Priteknik biasanya digunakan oleh kalangan militer sebagai alat untuk membantu penglihatan atau sebagai pemicu dari beberapa jenis senjata. Komposisi yang ada termasuk kedalam PKR karena reaksi pembakaran yang dihasilkan cukup rendah. Karakteristik yang dimiliki adalah intensitas cahaya ( pencahayaan), masa pembakaran, warna dan efisiensi cahaya yang diproduksi. Untuk kepentingan militer biasanya ditambahkan bahan peledak dalam takaran tertentu yang disesuaikan dengan jenis bakaran yang diinginkan.
6. Bahan kimia untuk kepentingan militer merupakan substansi yang mampu memberikan efek melumpuhkan atau menghalau musuh, reaksi asap, dan efek bakar, bahkan kombinasi dari kesemuanya. Bahan kimia ini terdiri dari senyawa dan campuran selain sunstansi piroteknik dan digunakan sebagai pengisi perangkat artileri, mortar, ranjau, granat, rpket dan bom. Bahan kimia tersebut dibedakan berdasarkan tujuan taktis, efek psikologis dan tujuan penggunaan.
7. Gas Militer – Gas militer merupakan bahan kimia atau kombinasi bahan kimia yang mampu menghasilkan efek racun maupun gangguan psikologis. Dapat berbentuk padat, cair maupun gas, sebelum maupun setelah digunakan.
Termasuk kedalam golongan reaksi panjang, apabila masih efektif setelah 10 menit digunakan, atau merupakan golongan reaksi pendek bila menjadi tidak efektif setelah berselang 10 menit dari penggunaannya. Gas militer kan dibedakan lagi berdasarkan reaksi racun serta gangguan yang dihasilkan.
8. Selimut Asap – Merupakan awan asap yang terdiri dari baik partikel padat maupun cair, bahkan keduanya yang memuai di udara.
9. Pemantik – Sebuah pemantik dapat berbentuk padat, cair maupun gel semiplastik yang dapat menghasilkan api dan membakar bahan bakaran karena sifat dasarnya yang mudah terbakar, yang juga dimanfaatkan untuk melukai atau melumpuhkan musuh.
10. Gas Militer Tersimulasi – Bahan kimia dari gas militer tersimulasi merupakan bahan dasar sebenarnya nontoksik yang biasanya digunakan untuk latihan militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar