2 Feb 2012

Ketika Remaja Zaman Ini Susah di Nasehati

Oleh:
Abdul Karim Ismail
Remaja adalah sesosok manusia yang menjadi harapan besar generasi di masa depan. Harapan besar para orang tua, negara bahkan agama. Zaman terus berubah seiring perjalanan waktu yang lambat laun tapi pasti akan menuju ke titik akhir kehidupan. Seiiring berputarnya waktu, budaya dan kebiasaan manusia pun berubah yang diikuti dengan perubahan Perilaku generasinya. Kata orang tua kita, di zaman mereka masih remaja, kejadian mengherankan ketika ada sepasang muda-mudi sedang berduaan suatu tempat, bahkan hal ini ada yang menganggapnya tabu di suatu tempat di wilayah indonesia. Apa implikasinya? Yaitu, minimalnya tindak penyelewengan Seks, dalam hal ini pemerkosaan terlebih lagi penyakit kelamin (AIDS).Namun ternyata hari ini, fakta membuktikan bahwa, hal tersebut berlaku sebaliknya. Remaja hari ini "aneh" ketika tidak memiliki pacar. Berbalik 180 derajat.

Tidak cukup demikian, remaja hari ini pun susah dinasehati, sulit d berikan arahan untuk berbuat positif sesuai norma dan etika terlebih lagi nasehat agama. Mengapa demikian? Hal terjadi karena Mayoritas kita terlalu terbuka akan budaya-budaya asing dan lemahnya kontrol pemerintah dan para orang tua terhadap budaya asing ini, bahkan malahan ada sebagian orang tua membiarkan anaknya untuk mengikutinya. Maka menjadi trenlah budaya-budaya luar itu, pacaran menjadi hal yang lumrah. Norma Agama dan etika mulai pudar. Akibatnya, bertebaranlah penyelewengan bahkan penyakit kelamin. Hasil Survey 2009 membuktikan 65% gadis remaja indonesia sudah tidak perawan lagi.

Berikut Nasehat Kepada para remaja Muslim:

1. Duhai remaja lakukanlah perenungan sejenak dengan berusaha menjawab
Siapakah Manusia, asal Manusia, Tujuan Hidup,Musuh Manusia, dan kemana setelah mati? Manusia adalah makhluk Allah yang paling istimewa. Allah mencipta mereka dalam bentuk yang paling sempurna. (surah At-Tin ayat 4). Keelokan manusia bukan hanya terletak pada parasnya tetapi ia sangat ditentukan olih akhlak atau budi pekertinya. Keelokan dan kecantikan manusia adalah karena manusia makhluk yang berilmu, bisa berfikir, mempunyai daya inisiatif dan kreatif, mempunyai tutur bahasa dan budaya. Maka segala anugerah yang di karuniakan kepada kita, marilah kita maksimalkan untuk berbuat yang positif.

2.Sobat Muda, Umur Muda Sangat Berharga.
Rasulullah (sallallahu alayhi wasalam) bersabda: Sekali-kali tidak akan berganjak kedua kaki seorang hamba (manusia) pada Hari Kiamat nanti sehingga kepadanya ditanya tentang empat perkara:

1. Tentang umurnya kemana dia habiskan
2. Tentang masa mudanya kemana dia pergunakan
3. Tentang hartanya darimana dia perolihi dan kemana ia belanjakan
4. Tentang ilmunya apakah yang dia amalkan.
(Hadis Riwayat Al-Bazzar dan Al-Tabrany dengan sanad sahih)

Hendaknya para Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anaknya dan memberikan pendidikan yang mengkolaborasikan antara aspek intelektual dan agama. Mereka adalah modal di akhirat kelak yang bertindak sebagai syafaat menambah timbangan amalan kita. Sobat muda marilah kita menjadi insan cerdas, mandiri dan kreatif demi peradaban dan akhlak bangsa serta agama ke depan, Lawan budaya Hedonisme yang menjadi jamur yang berbahaya dan merusak moral bersama serta menjadi generasi yang kritis.

Sebagai bahan renungan bersama, Tokoh Proklamator kita Bung Karno pernah mengatakan: "Datangkan padaku 10 orang pemuda maka aku akan mengubah Dunia" . Artinya bahwa remaja dalam hal ini pemuda pemudi sangat penting dalam menentukan arah suatu bangsa terlebih lagi agama di masa depan. Satu kebanggaan tersendiri bagi kita para pemuda (remaja) menjadi sosok yang sangat dibanggakan oleh kaum tua, maka olehnya itu sobat kita mesti menunjukkan pada dunia bahwa kita mampu dan memiliki kompetensi besar untuk merubah masa depan. Agama kita jadikan sebagai Ajaran Moral berisi nasehat yang fundamental, kita selalu merujuk ke sana ketika menghadapi masalah hidup sehingga kita terhindar dari fitnah dunia termasuk pergaulan bebas hari yang sifatnya indah tapi beracun. Jangan sampai hati kita tercemar bahkan membatu sehingga pintu nasehat dari orang yang mengharapkan kita tumbuh menjadi manusia seutuhnya menjadi angin lalu dan terjebak oleh budaya hedonis zaman ini. Bravo Remaja Indonesia.

Tidak ada komentar: