Tren jargon Meraih Mimpi kok akhir-akhir ini banyak sekali yo mas? Mulai jargon, kemudian pilem, sinetron, novel, majalah, banyak yang menulis tentang meraih mimpi. Kebanyakan itu adalah inspirasi-inspirasi untuk meraih mimpi, atau hanya sebuah hal yang tersirat dan perlu berfikir lebih jauh kalau ingin mendapatkan makna dari meraih mimpi itu sendiri. Saya seneng, orang Endonesa Raya ini mulai bersemangat untuk meraih mimpi-mimpinya. Hehe…
Tapi ini adalah posting asal-asalan, mbanyolan. Dulu kan pernah cerita mbanyol tentang polisi yang dipinteri arek-arek bengal jenius disini. Hehehe… Lha kalo mas ngganteng dan mbak ayu suka yang serius-serius, silakan buka halaman yang lain di Gubug Reyot ini. Hehe… Kalo pengen mbanyol sama saya, silakan monggo ndak usah sungkan. Kalo ndak mengerti Bahasa Jawa, silakan dibuka Kamus Jawa di Gubug Reyot ini ya?
Kata “Meraih Mimpi” arti sebenarnya kan berusaha mewujudkan mimpi atau cita-cita kita dengan usaha yang nyata. Lha kalo kata “Meraih Mimpi” itu langsung diartikne sak dhet sak nyet, cobo dipikir… Lha wong mimpi itu bayangan, hanya ada saat kita terpejam, kok bisa diraih? Rak yo aneh?
Sik, sebelum dilanjutkan monggo dibayangkan apa itu mimpi. Wes kan? Kalo sudah gantian bayangkan kata kerja aktif transitip “meraih”. Dalam pandangan saya, lek kata meraih disebutkan seseorang atau saya baca, sing terbayang yo seperti ini:
Seorang atlit lompat tinggi yang berusaha mencuri mangga milik Pak Rohman. Biasanya kalo di pilem-pilem, orang jahat kan kalah (disini orang jahatnya si atelit). Tapi untungnya sang pembuat cerita memenangkan si atelit itu. Berhasil akhirnya dia melompat, menangkap, memetik, dan mencuri mangganya Pak Rohman.
Itu dipikiran saya lo, mungkin dipikiran sampeyan lain. Bisa kan atlitnya diganti sampeyan saat kelas 3 SD, mangga diganti roknya bu guru Zirah, Pak Rohman diganti bu guru Zirah. Hehe… Cuman bercanda serius dikit kok ini mas. :p
Nah masalahnya orang Endonesa banyak yang suka sama dibalik roknya bu Zirah hal yang berbau “meraih mimpi”. Kenapa kok begitu? Ya karena orang Endonesa termasuk saya sing mbaurekso Gubug Reyot ini ingin sukses! Ingin menjadi orang yang punya fungsi dan martabat di dunia ini. Betul ndak? Lek saya salah yo jangan sungkan menyalahkan saya mas.
Endonesa alias bahasa resminya Indonesia kan negara berkembang, belum ada 100 tahun merdeka. Jadi banyak yang belum bisa dilakukan, belum mampu diraih, termasuk mimpi-mimpi itu *saya harap mimpinya ndak abadi alias bisa cepet tercapai*. Wajar kalo banyk memiliki mimpi yang belum bisa jadi kenyataan. Lalu apa kita semua wajib memiliki mimpi? WAJIB!
Loh kok jawabnya singkat, padat, jelas gitu? WAJIB! Wah, pasti ada pro dan kontra iki mengko. Saya ndak akan berkata, “Silakan dipikir sendiri, kenapa kok punya mimpi itu wajib!” kepada sampeyan mas ngganteng dan mbak ayu tamu-tamu agung gubug reyot. Saya akan memeperkan kenapa kok wajib memiliki mimpi dalam hidup sampeyan. Ini sebagian kecil uraiannya:
1. Mimpi dan impian menimbulkan semangat juang. Dengan mimpi yang ada dalam hati mas dan mbak, Insya Allah akan timbul suatu semangat juang ’45 yang akan menjadi cambuk awal meraih kesuksesan.
2. Mimpi yang terus diasah dapat menimbulkan keyakinan kuat akan potensi diri. Nah, selama ini apakah sampeyan sadar akan kemampuan atau potensi diri sampeyan masing-masing? Dengan mimpi ini, kita bisa tahu kemampuan diri kita lo. Setiap kita ingin meraih mimpi, pasti kita bakalan berusaha to? Berusaha itu apa dengan menggunakan kemampuan orang lain? Apa sampeyan menyuruh orang lain untuk mewujudkan mimpi sampeyan pribadi?
3. Mimpi dan aksi bisa menimbulkan positif thingking. Mungkin kebalik ya disini, seharusnya dalam meraih mimpi, dibutuhkan positif thinking ya? Lha emang sengaja tak balik kok, hehe… Maksudnya begini, apabila kita punya mimpi dan ingin meraihnya, kita kan harus yakin kalau kita bisa. Nah, itu kan juga berarti kita bisa memiliki pikiran positif secara alamiah dengan hanya bermimpi dan berusaha meraihnya.
4. Banyak manusia hebat di dunia ini yang berhasil hanya karena mimpi-mimpi. Wes, ini buanyak banget referensinya kalo mau meluangkan waktu untuk mencari di Google. Sebut saja contohnya mbah Google itu sendiri, Honda, Disney, Padi (grup band), Dewa 19, Dian Sastro embakku yang paling cantik, wes pokoke banyak inspirasi dari orang-orang yang berhasil diawali dari sebuah mimpi.
Untuk sementara, empat saja cukup buat hari ini. Alasan kita harus punya mimpi dan wajib meraihnya adalah suatu cambuk *lagi* untuk meraih masa depan kita (khususnya) dan orang-orang disekitar kita (umumnya). Semoga tulisan ndak penting di Gubug Reyot ini bisa mengawali hari-hari mas ngganteng dan mbak ayu dengan baik. Hehe…
Jadi, apa mimpimu?? Sudah berusaha untuk meraihnya belum??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar