Bahasa Tubuh Saat Menjalani Wawancara Kerja - Jangan bosan membaca berbagai tips apa saja yang harus dipersiapkan saat menghadapi panggilan wawancara kerja. Selain surat kelulusan dan berbagai pengalaman yang Anda miliki, ada banyak pertimbangan lain yang diperhatikan oleh pewawancara untuk meloloskan Anda sebagai pegawai mereka. Salah satu yang menjadi bahan pertimbangan penting adalah bahasa tubuh Anda. Yup, bahasa tubuh menjadi salah satu kunci sukses Anda.
Gugup dan cemas, bagi sebagian orang adalah hal yang wajar pada saat wawancara berlangsung. Tetapi melampiaskan rasa gugup dan cemas tersebut dalam bentuk menggaruk-garuk kepala akan menurunkan kesempatan Anda untuk lolos. Terlebih lagi bahasa tubuh yang membuat Anda tampil minus, misalnya menggoyangkan kaki atau menghentak kaki dengan suara kencang. Kemungkinan besar surat lamaran Anda akan berakhir di mesin penghancur kertas.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan, para pewawancara sering mengajukan permintaan untuk menceritakan diri calon pegawainya selama 10 menit. Dalam waktu tersebut, sebenarnya pewawancara tidak terlalu mendengarkan apa yang Anda ceritakan, karena 85% yang mereka perhatikan adalah bahasa tubuh Anda. Mereka akan menilai tekanan suara Anda, cara Anda duduk, di mana Anda meletakkan tangan, dan ekspresi wajah Anda.
Dengan demikian, bahasa tubuh menjadi hal yang harus Anda perhatikan, sama besarnya bahkan lebih dibandingkan pakaian yang Anda kenakan atau bagaimana menata rambut Anda. Greg Hartley, seorang ahli bahasa tubuh dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan berkali-kali menjadi tim interogasi untuk pasukan tentara Amerika Serikat membagikan tips bahasa tubuh yang baik untuk Anda.
Ini dia!
1. Tunjukkan Keramahan Dan Senyum Anda
Ketika Anda bertemu dengan tim yang akan mewawancarai Anda, berikan senyum terbaik yang bisa Anda berikan, jabat tangan mereka dengan yakin (tidak lemah, tidak juga terlalu kuat). Sekalipun Anda gugup, senyum akan membuat Anda lebih santai. Beri sapaan pada mereka, misalnya "Senang bertemu dengan Anda semua," untuk menunjukkan bahwa Anda tahu sopan santun dan antusias dengan wawancara tersebut. Ingat, senyum! Bukan tertawa atau 'terkikik' padahal tidak ada yang lucu (sekalipun memang lucu, tahan tawa menggelegar Anda).
2. Jaga Kontak Mata
Dengan rasa gugup yang datang, bukan berarti pandangan Anda boleh terus menerus menatap ujung sepatu Anda selama wawancara. Kontak mata menjadi penilaian sebanyak 60%. Jangan tergoda untuk melirik dekorasi ruangan atau apapun yang bisa mengalihkan kontak mata Anda. Fokus pada segitiga wajah (alis, hidung, bibir) orang yang mewawancarai Anda. Sangat tidak baik jika Anda menjawab pertanyaan mereka tetapi bola mata Anda berjalan-jalan menatap apa yang terjadi di luar jendela.
3. Hindari Menyentuh Wajah
Para pewawancara juga akan menilai bagaimana Anda beradaptasi selama wawancara. Akan lebih baik jika awalnya Anda gugup, tetapi lama-kelamaan menjadi lebih rileks dan menjawab berbagai pertanyaan dengan mantap. Kalaupun Anda masih gugup selama wawancara, hindari untuk menyentuh wajah Anda, baik itu hidung, mulut atau leher. Mengapa? Karena pewawancara akan menganggap Anda sedang menyembunyikan sebuah kebenaran (berbohong). Sekalipun tidak selalu begitu, hindari menyentuh wajah Anda selama wawancara.
4. Jari Dan Tangan Mengatakan Siapa Anda
Tidak hanya wajah dan bibir Anda yang akan diperhatikan pewawancara, posisi jari dan tangan Anda mengatakan siapa diri Anda lebih dari yang Anda bayangkan. Kedua jari tangan yang saling tergenggam menunjukkan Anda orang yang tertutup. Jempol bertumpu pada jempol yang lain menunjukkan Anda harus selalu diyakinkan sebelum melakukan sesuatu. Posisi yang paling baik adalah meletakkan tangan Anda di atas meja dengan terbuka. Anda akan menyiratkan sisi percaya diri dan terbuka. Sekalipun Anda memang percaya diri dan tidak gugup, jangan pernah menyilangkan kedua tangan Anda di depan pewawancara! Sikap itu akan membuat Anda tampak arogan, bosan dan tidak tertarik dengan wawancara tersebut.
Nah, itulah ulasan lengkap tentang Bahasa Tubuh Saat Menjalani Wawancara Kerja. Semoga Bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar