2 Feb 2012

Memotivasi untuk Memotivasi Diri

Oleh:
Aswar
Sering saya memotivasi diri dengan memotivasi orang lain terlebih dahulu. Mengapa? Alasannya... ya.. kalau sudah memotivasi orang saya pasti terpacu untuk melecutkan potensi diri. Menyarankan orang lain berbuat baik akan memotivasi diri untuk lebih baik dari sekadar kata-kata yang dilontarkan kepada orang lain. Intinya, memberi manfaat kepada orang lain untuk merasakan mafaatnya juga.

Sangat disayangkan, banyak orang beranggapan, mengapa harus mengubah orang lain dahulu untuk mengubah diri sendiri. Saya katakan, ada segenggam mutiara yang terkubur dalam diri yang harus digali orang lain. Tidak harus kita yang menggalinya. Sering saya menulis artikel untuk memacu orang lain bekerja atau memberikan saran-saran agar mereka segera beranjak dari masalahnya. Alhasil, saya pun bisa lebih baik dari sikap saya itu. Alhamdulillah. Mungkin ini sifat yang unik. Ya, mudah-mudahan tidak salah ya?

Mungkin ada salahnya juga. Memotivasi orang lain harusnya memotivasi diri sendiri dulu. Untuk mengajak orang sukses, ya harus sukses dulu. Mengajak orang lain untuk menulis ya, harus punya karya dulu.

Maaf, Anda keliru. Saya berpikir terbalik... Saya tidak terbiasa bersikap seperti itu. Misalnya, memotivasi orang lain berkarya melaui tulisan. Mungkin saaat ini saya belum memiliki tulisan yang bagus. Tapi, dengan memotivasi orang lain untuk menghasilkan karya yang 'maha', saya biasanya akan ikut termotivasi. Ada kekhawatiran, jangan sampai orang yang saya ajar, karyanya lebih baik dari karya saya. Sebuah metode mengajak diri sendiri bertarung dengan kata-kata.

Mungkin konyol. Tapi, Anda bisa mencobanya. Siapa tahu berhasil?

Tidak ada komentar: